Love: Mine, Yours, and Others

Cinta, istilah yang begitu umum dan sering didengar. Aku pertama kali mendengar pernyataan cinta dari seseorang saat duduk di bangku SMP. Agak kaget mendengarnya karena saat itu aku hanya mengenal perasaan suka atau naksir. Menurutku kata cinta agak lebay diucapkan oleh anak seusia kami. Cinta bagiku adalah sesuatu yang agung dan hanya orang dewasa yang bisa memahaminya. Lalu aku tanya alasan dia mencintaiku. Dia mengatakan karena aku cantik dan baik.  

Well, itukah alasan orang jatuh cinta? Lalu bagaimana dia yakin apa yang dia rasakan itu cinta, bukan sekedar naksir saja? Aku penasaran apakah dia “lebay” mendefinisikan perasaannya atau sedang nge-gombal. Tapi aku putuskan tidak bertanya lebih lanjut. Toh pada akhirnya aku menolaknya, jadi rasanya tak perlu lama-lama memusingkannya dengan rasa penasaranku. Langsung saja pada intinya :D (Sori, teman).


Saat ini mungkin anak-anak SD sudah banyak membicarakan cinta. Memang tidak ada batasan usia berapa kita akan mengenal cinta. Siapapun bisa merasakan dan mendefinisikannya, terlepas dari benar atau salah. Belajar dari pengalaman, mengutip dari isi film, atau mencontek dari lirik lagu romantis, maka orang pun akan mengenal apa itu cinta.



Coba kita simak lirik lagu berikut ini:


Now that I've tried to talk to you and make you understand
All you have to do is close your eyes
And just, reach out your hands and touch me
Hold me close don't ever let me go
More than words is all I ever needed you to show
Then you wouldn't have to say that you love me
Cause I'd already know

(More Than Words-Extreme)

Lagu ini jadi salah satu lagu favoritku sejak SMP (versi Westlife). Lagu yang didominasi petikan gitar ini terdengar sederhana namun romantis. Meskipun aku belum mengenal cinta saat itu, tapi dari lirik lagu ini aku menangkap makna cinta yang digambarkan si pencipta lagu adalah taking action. Tak perlu banyak kata-kata cinta, tunjukkan cinta lewat tindakan.

Di akhir tahun 90-an, film Titanic merebut perhatian banyak orang. Saking booming-nya, film ini sering sekali ditayang ulang di RCTI :p. Kisah cinta antara Jack dan Rose yang romantis namun berakhir tragis, memberi kesan tak terlupakan untukku. Ketika kapal titanic perlahan tenggelam, Jack mendahulukan Rose naik boat untuk menyelamatkan diri. Tapi Rose memilih melewatkan kesempatan terakhir itu demi bersama Jack. Akhirnya mereka terjebak di tengah lautan. Lagi-lagi Jack membiarkan Rose berlindung di atas papan sementara dirinya terapung di lautan es nan dingin sampai akhirnya meninggal dunia :’(. Aku melihat cinta Jack pada Rose adalah melindungi, bahkan sampai mengorbankan diri sendiri. So Sweet <3<3.

Dari sekitar, kita bisa mengenal arti cinta. Tapi bisakah cinta didefinisikan secara umum seperti istilah-istilah lain yang punya definisi pasti? Aku contek dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, cinta adalah suka sekali, sayang benar, terpikat antara laki-laki dan perempuan, berharap sekali, rindu. Anda setuju? Menurutku definisinya masih kurang pas. Kenyataannya, aku masih melihat fenomena I hate you but I love you di sekelilingku. Lalu definisi apa yang kira-kira pas untuk menggambarkan cinta? Apakah cinta yang tergambar dari lirik lagu More Than Words dan film Titanic sesuai dengan definisi cinta yang sebenarnya?

Ketika aku kuliah di Psikologi, akhirnya aku menemukan topik cinta sebagai bahasan materi di kelas. “Wow, ternyata cinta dibahas juga dalam ranah ilmu pengetahuan”, begitu reaksiku saat itu. Ada beberapa tokoh psikologi yang membahas tentang cinta seperti John Lee, Sigmund Freud, dll. Tapi di antara beberapa tokoh tersebut, aku jatuh cinta pada pemikiran Sternberg. Aku menilai teorinya tentang cinta lebih luwes dan pas untuk diaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Kita mulai dari definisi cinta menurut Sternberg. Sebuah definisi simple yang langsung menempel di ingatanku.

love is a story”, (Sternberg, 1986)

Robert J. Sternberg
Singkat, padat, dan luas. Itu yang ku suka dari definisi milik Sternberg. Beliau tidak memagari makna cinta dengan A, B, atau C. Beliau sadar kalau manusia itu unik. Sekalipun dibesarkan di lingkungan yang sama, punya hobi yang sama, bahkan kesamaan zodiak dan shio yang dikatakan ramalan punya tipikal karakter yang sama (bukan kataku atau kata science ya :D), nyatanya tiap orang tetap berbeda karakter satu sama lain. Nah, karena itulah, makna cinta pada tiap orang tidak bisa disamakan. Kepribadian, pengalaman, emosi, motif, dan pikiran akan mempengaruhi seseorang menciptakan story of love-nya (Sternberg, 1997).

Aku mengadakan survey iseng-iseng di jejaring sosial menanyakan tentang arti cinta. Dari respon yang kudapat, tak satupun yang sama persis memaknai cinta. Berikut beberapa respon mengenai arti cinta:

Ketika 2 insan bertemu dan saling menguatkan memuliakan meninggikan membesarkan” (AU)

Cinta sejati itu dinamis dan campuran gado-gado dari tertawa terpingkal-pingkal mengenai sesuatu yang tidak lucu, bertengkar hebat karena hal sepele, cemburu berpotensi talak ke 47 yang tak beralasan, gemes tanpa sebab, sebel kesumat tanpa alasan, dan mabuk kangen padahal dia dekat” (RB)

Cinta itu datang ketika susah, ketika sakit, ketika kita dibawah … bisa kita lewati bersama dengan orang yang kita cintai” (MA)

Love is just a word! ‘till someone comes along n gives it meaning” (JF)

CINTA ADALAH PERJUANGAN TAK KENAL LELAH . . . MATI SATU TUMBUH SERIBU…!!!! PUTUS SATU… CARI PACAR LAGI….!!!!!” (BK)

Saat membaca respon dari teman-teman di jejaring sosial, ada jawaban yang membuatku “merinding” sampai geleng-geleng kepala. Bukan karena salah karena memang tidak ada yang salah. Semua cerita sah-sah saja karena dalam story of love, the writer is you. Jadi silahkan kita menciptakan story of love apa yang kita inginkan. Apakah ingin seperti cinta Jack pada Rose atau story lainnya.

Berkaitan dengan definisi ini, aku tidak mau “menghakimi” pernyataan cinta temanku saat SMP dulu. Apapun definisinya, itu hak pribadinya. Tapi sayangnya kita punya definisi yang berbeda. Melewati waktu ke waktu, dari tak kenal hingga tersapa sedikit demi sedikit oleh cinta, aku pun punya story of love sendiri. Bagiku cinta adalah eksklusifitas. Terdengar posesif? Boleh saja, kan? :D.

Life goes on. Pepatah itulah yang membawaku pada story of love-ku ini. Setiap orang akan mengalami perubahan dalam hidupnya. Ketika masih sekolah, kita memiliki sahabat tempat kita berbagi dan melakukan aktifitas bersama. Begitu pula ketika masuk dunia kerja, kita mendapat rekan kerja yang tak jarang menjadi akrab. Keakraban di kantor pun jadi mengurangi stres kerja yang muncul. Namun hidup mereka pun berubah. Kita tak bisa menahan ketika ketika sahabat kita ingin menikah atau rekan kerja kita memutuskan untuk resign. Aku ikut bahagia jika sahabatku ingin memulai hidup baru walau aku tahu konsekuensinya, waktunya akan tercurah untuk keluarga barunya. Sebelumnya bisa hampir setiap hari curhat, setelah menikah, intesitas komunikasi kami pun berkurang. Begitu juga jika rekan kerjaku memilih kesempatan yang lebih baik di luar sana. Itu hal yang wajar dan acceptable. Namun itupun sekaligus menyadarkanku bahwa aku ingin seseorang yang tak “datang dan pergi” dalam hidupku. Aku ingin seseorang yang selalu mendampingiku sepanjang perjalanan hidupku, eksklusif. So even life goes on, he won’t go on. Menurutku dalam hubungan cinta harus ada eksklusifitas waktu untuk mendengarkan curhatan, eksklusifitas ruang untuk menerima kekurangan, eksklusifitas kenyamanan untuk menjadi diri sendiri, eksklusifitas akses untuk menelusuri hati dan pikiran masing-masing, eksklusifitas kepastian untuk saling bergantung, eksklusifitas dukungan terhadap hobi dan impian, eksklusifitas hak untuk menuntut kesetiaan. Bukan berarti hal ini membatasi hubungan dengan keluarga atau sahabat. Silahkan saja memberikan itu pada orang lain (kecuali yang terakhir – kesetiaan), tapi yang paling eksklusif hanya di antara kami, hehe.

(Amazon.com)
Mencontek kalimat iklan sebuah produk makanan, “ini ceritaku, apa ceritamu?” Kalau kamu sudah punya pasangan, coba kroscek story of love-mu dengan pasangan. Buat yang belum, aku sarankan carilah orang yang punya story of love yang sejalan denganmu. Kecocokan story of love pada pasangan penting karena bisa menentukan kebahagiaan dan kelanggengan suatu hubungan. Dalam bukunya yang berjudul Love Is A Story: A New Theory Of Relationships, Sternberg mengatakan kalau kita jatuh cinta pada orang yang punya story of love berbeda dengan kita, maka hubungan itu akan beresiko dan tidak memberikan kepuasan. Coba bayangkan kalau dalam hubungan percintaan, pasangan yang satu ingin hubungan yang damai, bahagia, dan tanpa konflik. Sementara pasangannya lebih suka mendebatkan masalah yang muncul di antara mereka. Kalau seperti ini, saat terjadi selisih paham, yang satu akan “lari” karena menghindari pertengkaran sementara yang satunya ingin masalah diselesaikan meskipun harus berdebat. Hubungan seperti ini bisa dibilang kurang sehat dan tidak memberi kepuasan pada masing-masing pihak.

Memilih story of love yang cocok bukan berarti harus sama. Yang penting sejalan dan saling melengkapi. Misalnya kalau salah satu pasangan punya story of love seperti police story, dimana dia ingin mengawasi apapun yang terjadi pada pasangannya. Nah, kalau pasangannya memang suka diperhatikan, bisa dibilang story mereka cocok. Tapi kalau sama-sama police story, bisa jadi malah saling bersaing mengawasi.

Story of love ini bisa berubah dari waktu ke waktu. Jadi kalau saat ini kamu dan pasangan belum punya story yang cocok, maka bicarakanlah. Kita juga harus bisa membedakan apakah ideal story of love dan real story of love kita sudah sama. Kalau tidak sama, apakah hal itu bisa kita terima? Kalau tidak juga menemukan kesepakatan dengan pasangan, maka tidak ada teori apapun yang bisa menjawabnya kecuali shalat istikharah. Cinta itu sesuatu yang indah dan mengindahkan. Jangan sampai kamu menangis sedih karena cinta :).

Sebenarnya penelusuran Sternberg tentang cinta tidak hanya mengenai story of love. Ia juga punya teori triangular of love yang mengungkapkan elemen-elemen cinta. Mudah-mudahan bisa aku share di lain kesempatan.

Aku sudah tuliskan ceritaku dan cerita beberapa orang. Kalau tidak keberatan, aku juga ingin mendengar ceritamu. Share di sini, ya ;). 


Just Sharing. Semoga bermanfaat ^^

21 comments:

adlil said...

Perlu variasi panjg pendek 1 paragrag ke prgrf brikutnya. Idenya bgs.pake survey lg. Keren.ada bk nya pula.bhs msh krg efektif. Tp bisa diasah. Topik cinta memang tdk ada tandingannya.kekal. Good job yen. Keep writing

Rimbun said...

pertama baca.. bisa senyum2 sendiri.. (sampe mbak2 samping duduk di bis ngelirik2 BB gw).. pas di bagian akhir.. jadi mikir..

Anonymous said...

Hmmm...ni sebenernya lagi ввм an ama temen, krn ada link ini..jadi ajah ke goda..hmmm..jd banyak berfikir lagi buat dptn lovee Storynya aku..hehehe...musti banyak yg harus dipertimbangkan lagi berartiya...harus bisa saling pengertian sebenernya..kekuranganku adlh kelabihannya dan kekurangannya kelebihan kita..take and give aja kali ya...bener ngak mba yen? n_n"

Yeyen Sundari said...

@Mas Aat: Thx Mas masukannya. InsyaAllah akan diasah terus. Jgn bosen2 ksh feedback y :D

@Rimbun: Hihihi, jgn kelamaan mikir, ditentukan. Btw thx y...

@Mphie: Story take n give, boleh jg tuh. Asal jgn berat sebelah hehe. Thx udh baca :*

Ellyan said...

Baru aja baca tulisannya yeyen, so touch my heart dear... This note makes me remember my love story. Setelah penantian sekian lama akhirnya Tuhan mempertemukan kami kembali saat semua indah pada waktunya. Tapi seiring berjalannya waktu ternyata semua tak seperti yang dibayangkan, banyak hal yang membuat kami harus lebih dewasa menjalani dan memegang komitmen yang pernah dibuat bersama. Alhamdulillah, dengan kekuatan hati, kesabaran dan saling memahami ternyata berbagai rintangan justru membuat kami makin kuat menjalaninya. Hence, in brief I can say: cinta itu akan hadir ketika kita memberikannya dengan setulus hati dan cinta itu akan tumbuh dengan subur dengan kejujuran, komunikasi yg baik, kesabaran dan berakar dari kesetiaan.
btw, buku "Love Is A Story: A New Theory Of Relationships" by sternberg boleh juga tuh yen, bisa didapet di mana ya?

NB: hehe,,,kayanya aku tahu yen siapa yg pertama kali menyatakan cinta jaman smp ;)

Yeyen Sundari said...

Your love story jg so touchy, hehe. Ditunggu kabar baiknya :)
Bukunya sptnya baru available di amazon.com. Softcopy mau? kirim aj alamat emailnya.

Ehm, sptnya aku tau siapa yg elly tebak :p.

Winda said...

Mau juga donk softcopy bukunya :p Akirnya nulis blog lagi... Nice writing, Yen :) Btw ga ngulas soal 3-angular love-nya sekalian?

Yeyen Sundari said...

Boleh2, isi bukunya lbh enak dibaca drpd buku dia yg sebelumnya hehe.

Buat next posting mdh2n bs bahas triangular love-nya.

Thx udah mampir ya, dear :*

sartika said...

Pertama baca topiknya gw langsung nyari definisi cinta menurut Yeyen, hehe hasilnya alhamdulilah yah tidak mengecewakan dan menambah pembendaharaan kata untuk mengungkapkan cinta dalam definisi yang berbeda: ekslusifitas dan melindungi sesuatu banget,,:D terdengar begitu indah dan spesial jadi fall in love lagi,,lho?? Hehe,,jadi ketagihan baca ditunggu yah Yen tulisan2 lainnya yang inspiratif:D

Yeyen Sundari said...

Thankx a lot Mba udah mampir ^_^. Jadi makin semangat nih buat nulis :D. Alhamdulillah ya, kalau tulisan ini dinilai menginspirasi, hihi.

Ellyan said...

mau yen!
kirim ke earwanih@gmail.com
ditunggu ya :)

hehehe,,, I know it from my boyfriend several years ago when we met with his friend :))

Novita said...

Yeeeen... keren beud dah klo kata anak-anak sekarang mah :D
Setelah 13 tahun qta bersama (cielaaah) baru tau niy the meaning of love versi Yeyen Sundari, so touchy dear.... ^_^ Ditunggu kelanjutan story of love nya yach.
Btw mau donk softcopy bukunya kirim ke email gw: mike_novsind@yahoo.com

Yeyen Sundari said...

Hehe, psti akan terus di-update love story gw. PM tapi ya :p.

Siaap,, pak pos kirimkan. Thx a lot udh mampir ^_^ *hugs

Budi Kristianto said...

Nice story, Yen..
Topik yang sangat menarik, tentang cinta. Sangat menohok. Mungkin melalui cerita ini aku bisa belajar mengenai kegagalanku dalam bercinta selama ini. Cintaku selama ini mungkin lebih banyak "gombal" bukan tindakan mencintai seperti yang diungkapkan dalam lirik "More Than Words" tadi. Cintaku juga egois, bukannya mau berkorban seperti kisah Jack dan Rose dalam film Titanic.
Cinta itu haruslah dewasa, dan mungkin aku tidak memiliki kedewasaan itu untuk mengenal cinta.
Seringkali aku mendefinisikan cinta sebagai sikap "menyukai" lawan jenis karena berbagai keistimewaan tertentu. Hanya sekali-dua kali bertemu sudah bisa mencintai. Namun ternyata cinta bukanlah seperti itu. Cinta adalah pertautan hati, saling memiliki dan saling memahami, rela berkorban untuk orang yang dicintai, yang diiringi ketulusan untuk menerima pasangan apa adanya, kesediaan untuk bersama untuk jangka waktu lama dalam ikatan pernikahan.
Cintaku selama ini mungkin hanyalah permainan emosi sesaat. Suka bilang suka. Begitu mudah mengumbar cinta laksana pelacur penjaja cinta.
Sedemikian parahnya definisi cinta bagiku selama ini, pantas saja kisah cintaku selalu berakhir dalam kegagalan.
Thanks buat tulisan kamu yang telah membuatku merenung tentang apa sebenarnya arti cinta. Bukan hanya sekedar emosi dan nafsu sesaat, namun butuh kedewasaan dalam menjalaninya.
Terus berkreasi, Yen.. Inspirasikanlah semua orang melalui karya-karya kamu..
Sukses selalu buat kamu yach..!!!!

Yeyen Sundari said...

Alhamdulillah klo tulisan ini bmanfaat. InsyaAllah pengalaman gagal yg lu alami bs mdewasakan story of love lu.

Thx utk apresiasiny, Bud.

Rimbun said...

Budi... mantaap komen lu bro... (seperti Budi yg gk dikenal dulu :p). Bener kata Yeyen.. umur segini emang lagi "lucu2"nya mendefinisikan makna cinta.. soo... selamat menyelami makna yg sesuai, sejalan, dan sepaham antar masing-masing pasangan.. :D

Unknown said...

keren teh, bagus. harus memilih story of love yang cocok, sejalan, dan saling melengkapi :D

Yeyen Sundari said...

@Opik: Aiih, adikku sudah besar. *cubit :D

Anonymous said...

Cinta..selalu menarik utk didengar, dilihat, dirasakan, disentuh, dibahas, dihayati, dinyatakan, dan lain lain.. perjalanan menjaga cinta yang biasanya membuat org berpaling..yg menjadi pertanyaan besar adalah bagaimana cinta bisa mengalahkan prinsip seseorang? ketika cinta telah tumbuh bersama, terjaga dengan baik, namun pandangan akan hidup berubah dan berbeda arah... should we stay for cinta? study kasus Yen..:D I'll wait for your answer at your next writing Yen.. ;)

Yeyen Sundari said...

pertama2, thx 4 reading anonymous (sayangny sy nggak tau ini siapa) :-)

well, PR cinta mmg bny bgt. dr mulai memilih sampai udh nemu pun msh hrs dijaga agar ttp langgeng. klo nemu kasus yg oke, menarik jg untuk di-eksplore hehe.

Yeyen Sundari said...

Baru tahu anonymous ini ternyata Mba Fitri. Thx Mba udh mampir :))

Sarannya dipertimbangkan :D