The Taste of Broken Heart



Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi
Aku tenggelam dalam lautan luka dalam
Aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang
Aku tanpamu butiran debu

Sepenggal lirik lagu Butiran Debu by Rumor. Terdengar begitu lirih dan pilu. Apalagi saat dinyanyikan oleh Sean Idol. Menurutku terdengar lebih merinding. Selain karena suara dan penghayatannya yang bagus, faktor sesama perempuan membuatku jadi lebih berempati merasakan kehancuran hatinya. Jadi teringat bagaimana rasanya saat patah hati dulu. Tiba-tiba jadi manusia lowbat yang kehilangan semangat, lupa caranya tersenyum, gagal berpikir positif, dan mudah sekali menangis. Benar-benar kacau saat itu. Adakah diantara kalian yang merasakan hal serupa? Beberapa teman di jejaring sosial membuat pengakuan tentang rasanya patah hati:  

Nafas aja sakit… kayak zombie deh…” (SK)
pengennya nangis terus..hikz” (LFM)
cuek aj… anggep aj sesuatu yg bikin adrenalin naik…” (JAJ)
rasanya pengen makan mulu kaliee yeeh” (HN)
“…sedih,bt,galau semuanya deh campur aduk” (IY)

How does it taste?
Rasa patah hati bervariasi pada tiap orang. Bersyukurlah untuk yang tidak larut dalam kesedihan. Namun bagi yang terjebak dalam kesedihan, be strong ya… Hal yang wajar jika menangis karena patah hati. Asalkan jangan sampai tak bisa bangkit lagi. Apalagi sampai tak tahu arah jalan pulang seperti yang tertuang dalam lirik lagu milik Rumor. Life still goes on even he / she has gone. Dari pengalamanku, aku berduka 3 selama hari. Setelah itu, I did my best to move on. Bukan berarti perasaanku tidak dalam. Bukan berarti juga setelah 3 hari itu, hatiku benar-benar sudah melupakannya. Rasaku masih sama padanya. Aku pun tidak memungkiri kalau aku masih berharap keadaan akan berubah dan kami bisa bersama lagi. Namun palu sudah diketuk, keputusan sudah dibuat. Hubungan ini selesai! Hal itulah yang terngiang-ngiang di kepalaku. Aku terus menghujani pikiranku dengan peringatan untuk segera move on. And thanks Allah, it worked.

source: www.mypaifullbreakup.com
Pe-er pertama yang harus dikerjakan adalah menerima kenyataan.  Ada yang butuh waktu cepat, ada juga yang sampai bertahun-tahun tidak bisa menerimanya. Alasannya karena sulit melupakan orang yang pernah dicintai. Memang kalau sudah urusan cinta, pasti terjadi perang antara hati dan logika. Logika ingin bisa melupakan namun hati masih mencintainya. Ada pepatah yang bilang, ikutilah kata hatimu. Tapi aku sarankan jangan lakukan itu saat sedang patah hati. Kalau mengikuti kata hati, biasanya akan terus menerus menghayati perasaan. Jika rindu maka akan coba mengontaknya atau mencari jejaknya lewat media sosial. Lalu menghabiskan waktu mengenang momen-momen kebersamaan. Memandangi semua benda kenangan darinya. Sampai akhirnya menangis lagi karena tahu semua itu sudah berakhir. Percayalah, kita tidak akan bisa move on. Patah hati adalah saatnya logika menjadi pemenang. Tak peduli seberapa dalam rasa untuknya, kita juga harus menyayangi diri sendiri.  Jangan biarkan hati terluka terlalu lama dengan terus menerus menghidupkan kenangan dan harapan di hati.

Coba kita pikirkan kembali. Benarkah kita tidak bisa melupakan "orang itu" atau tidak bisa kehilangan semua "fasilitas" yang kita dapat saat masih bersamanya? Perhatiannya, kasih sayangnya, kebersamaannya, rayuannya, dan perlakuan spesialnya. Jika jawabannya adalah yang kedua, maka sebenarnya kita hanya butuh "fasilitas" yang bisa saja kita dapatkan dari orang lain.  He / She is not the only one. Konsep itu harus ditanamkan dalam pikiran. 

Aku pernah baca bagaimana proses seseorang bisa jatuh cinta. Sebenarnya rasa itu muncul karena orang yang kita sukai memenuhi kriteria alam bawah sadar kita. Kalau memang begitu prosesnya, maka masih banyak kesempatan untuk mencari orang lain yang bisa memenuhi kriteria tersebut. Dan kita pun akan jatuh cinta lagi. Jadi putus cinta bukanlah akhir dari semuanya. Jangan pula merasa tidak berharga jika kekasih kita yang memutuskan hubungan atau berpaling pada orang lain. You are precious. Mungkin bukan untuk dia, tapi untuk orang lain yang lebih baik darinya, yang telah Allah siapkan untukmu. Mungkin belum dipertemukan sekarang karena ia masih disiapkan agar menjadi 'sempurna' saat bertemu denganmu.
 
Untuk mempermudah proses penerimaan, carilah teman curhat. Itu penting. Jangan pernah sendirian dalam kesedihan karena akan semakin nelangsa. Memang teman curhat tidak menjamin akan menghapus kesedihan. Kata-kata semangat dari mereka pun kadang jadi 'angin numpang lewat' di telinga. Karena perasaan yang terlampau mendalam, jadi merasa sulit untuk menerimanya meskipun sudah dinasehati sana-sini. Tapi jangan anggap remeh si 'angin numpang lewat' itu. Karena sebenarnya itu bisa jadi sugesti positif untuk alam bawah sadar kita. Semakin sering kita mendengar nasehat positif atau kalimat-kalimat penyemangat, alam bawah sadar akan memprogramnya ke dalam otak. Jadi, tetaplah mencari teman curhat. Sekali lagi, teman curhat, ya. Bukan tempat curhat (baca: twitter, facebook, dll). Jangan biasakan mengumbar kesedihan di media sosial. Karena saat sedih, emosi cenderung tidak terkontrol. Mungkin saja apa yang ditulis di media sosial akan meninggalkan penyesalan nantinya atau mengundang reaksi yang tak terduga. Selain itu, kita juga bisa dianggap alay :p. Tetaplah elegan saat patah hati :B.

Masih berhubungan dengan alam bawah sadar, saat patah hati sebaiknya jangan mendengarkan lagu-lagu sedih atau menonton film-film romantis. Semua itu hanya akan mengingatkan kita pada luka di hati. Sebaiknya putarlah lagu-lagu penyemangat misalnya lagu Aku Pasti Bisa (Citra Scholastika), Moving On (Andien), dll (bukan promosi, ya). Lagu-lagu tersebut bisa "menghipnotis" pikiran kita agar lebih optimis. Untuk yang muslim, mendengarkan lantunan ayat-ayat Al-Qur'an pun bisa menenangkan hati.
Terakhir, singkirkanlah semua hal yang merekam jejaknya. Barang-barang pemberiannya, lagu-lagu kenangan, tempat-tempat yang sering dikunjungi bersama, termasuk account-nya di media sosial; jangan ditengok.

Ibaratnya rasa pahit di mulut, maka harus segera dicari penawarnya agar rasa di mulut kembali normal. Kalau didiamkan, makanan apapun yang masuk akan terasa pahit. Minum banyak air, makan permen, atau apapun yang bisa menetralkan rasanya. Do your best to accept it. Langkah pasti akan terasa ringan ke depannya. Menjalani rutinitas dengan normal dan siap menjemput jodohmu yang sebenarnya. Percayalah Allah punya skenario yang lebih indah untuk plot percintaanmu.

It’s just a sharing. Jika ingin berbagi cerita atau punya tips lain, silakan share di sini. Semoga tulisan ini bermanfaat. ^_^

12 comments:

mona anggiani said...

Yen...

Hadeeeh, patah hati mah selagi belum nikah, jangan diresapin, Yen. Kan itu jalan yang dikasih Allah sebelum kita nemukan yang terbaik untuk kita.

Apalagi kalo yng ditinggalkan itu yang kurang baik... Justru kita bersyukur...

Sabar Yen, selagi ada pepatah, patah 1 tumbuh sejuta, masih amaaan... Xixixi... Boleh les private sama aku nih, kalo urusan patah ati... serius degh... wkwkwkwk

umarat.wordpress.com said...

Hmmm...no comment deh. Takut salah komen ntar. Soalnya isu sensitip. :) Wah, mbak Mona dari komentarnya tau banyak nih. hihihi.

Yeyen Sundari said...

@Mba Mona: Wah2, harusnya wkt itu aku lgsg curhat k Mba Mona ya. Pasti ga akan sampai bduka 3 hari :D. Yes, aku bsyukur banget Mba dijauhkan dari orang yang salah :).

sartika said...

Yen,
Pernah ada seseorang bilang begini, cinta itu mengindahkan perasaan hati namun bila cinta tersebut melukai maka lepaskan saja.
Salah satu tips agar tidak tertipu dalam cinta, posisikan diri kita sebelum kita jatuh cinta hehe itu kata Mario Teguh

Yen, coba yang berbohong dikaji lagi pake metode berikutnya itu, ditunggu yahhh hehehe

Yeyen Sundari said...

Nice tips, Mba Tika :-). Oke, nti aku tulis lanjutannya, hehe. Thx ud mampir...

Anonymous said...

Jadi gw harus bilang wow gitu...

WOW!!!

Heheheh

Piss yen...

Irvan hidayat

Rimbun said...

Hmm.. Nice sharing.. *menunggu n menyimak comment selanjutnya* ^_^

Yeyen Sundari said...

Hehe, thx Bun. Selamat menyimak :D

apunk said...

" gpp yen, terkadang patah hati membuat kita realistis dalam cinta, apa yg kita harapkan belum tidak kita dapatkan, bersabar lah dengan keada'an bahwa sakit hati itu adalah tanda kita masih memiliki cinta yg tulus.,"

kalau kata nyokapnya meler sewaktu gw patah hati sama lo : " naik sana pung ke atas pohon kelapa,. dunia tidak selebar daun kelorrr,. masih banyak wanita yg lain.,"

kalimat yg lucu tapi mengandung makna yg mendalam.,

inget yen., move on ., move on,.

Yeyen Sundari said...

I've totally moved on, jd ga prl naik pohon klapa :p. Thx udh baca :-)

Unknown said...

hiks... hiks...
susah skali tuk move on wlpun sdh da orng lain brasa di sisi qt ttp ja mwh bfikir orng itu "mantan"

Yeyen Sundari said...

@Wuri: itu proses dr move on, say. yg pnting ttp teguh sm tujuan utk menerima knyataan. Jd sekalipun msh ingat, kita akan anggap dy sbagai bagian dr kisah di masa lalu yg tak boleh mengusik masa kini apalagi masa dpn :-)